Perbedaan itu Kekayaan, Mari Junjung Tinggi Persatuan

Berita —Jumat, 21 Jan 2022 08:50
    Bagikan  
Perbedaan itu Kekayaan, Mari Junjung Tinggi Persatuan
gubernur Jabar RIdwan Kamil-humas Jabar

POSTPANGANDARAN (KABUPATEN BADUNG),- Dalam beberapa agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sering melafalkan bahasa daerah di sela sambutannya. Hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan. 

"Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan.  Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhineka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," imbuh Gubernur.  

Hal itu dikemukakan Kang Emil merespon kontroversi pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung untuk mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat.  Ia pun menyampaikan permintaannya tersebut dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung, Senin (17/01/2022).
Kang Emil menilai pernyataan yang dilontarkan anggota DPR melukai kebhinekaan NKRI. Maka dari itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.  Ia pun mengimbau agar Arteria Dahlan segera  meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah se-Nusantara.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di nusantara ini.  Kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil saat menghadiri acara Musyawarah AMS Provinsi Bali di Hotel Aryaduta, Kabupaten Badung, Selasa (18/01/2022) malam.  

Baca juga: Iwa Gartiwa: Jaga Persatuan, Jangan Timbulkan Perpecahan

Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.  Ia berharap kejadian seperti ini tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan. Namun melihatnya dari sisi keberagaman dan sebagai kekayaan bahasa daerah di Indonesia.

Senada dikemukakan Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Noery Ispandji Firman, bahwa masyarakat Sunda itu memiliki sifat pemaaf. Untuk itu, ia meminta dengan baik-baik agar Arteria Dahlan menarik ucapannya lalu meminta maaf kepada seluruh orang Sunda di Nusantara.

"Kami ini bangsa Sunda itu bangsa pemaaf, dan kami hanya meminta Arteria Dahlan menarik ucapannya, kemudian meminta maaf kepada warga Sunda, itu saja. Kalau tidak dilakukan saya kira kami akan melangkah langsung ke beliau.  Mudah-mudahan sadar bahwa ucapan itu tampaknya tidak tepat sebagai seorang politisi maupun wakil rakyat," sebutnya.  

Noery meyakini bahwa di setiap kegiatan rapat yang bersifat formal, para pejabat tidak sepenuhnya menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi. 

"Saya juga meyakini tidak ada yang namanya satu instansi rapat pakai berbahasa daerah. Kami menjunjung tinggi kebhinekaan, kebersamaan persatuan yang di mana kita saling menghargai, toleran," ucap Noery.* -SHA

Baca juga: Gaspard Ulliel, Aktor Film “Moon Knight” Meninggal Kecelakaan Ski


Editor: Admin
								
    Bagikan  

Berita Terkait