Inilah Harapan Warga Pangandaran Tentang Kapal MV Viking Lagos di Pantai Barat

Berita —Selasa, 21 Sep 2021 01:42
    Bagikan  
Inilah Harapan Warga Pangandaran Tentang Kapal MV Viking Lagos di Pantai Barat
Inilah Harapan Warga Pangandaran Tentang Kapal MV Viking Lagos di Pantai Barat/Deni

PANGANDARAN,POSTPANGANDARAN

Keberadaan kapal Motor Vessel (MV) Viking Lagos diperairan pantai barat Pangandaran jadi salah satu ciri tersendiri. Kapal asing yang diproduksi oleh Negara Noerwegia itu berukuran panjang 70 meter dengan lebar 8 meter dengan cat warna biru.

Kapal itu sebelumnya diledakan dan tenggelam setengah badan diperairan laut Pangandaran pada Senin 14 Maret 2016 lalu saat Susi Pujiastuti menjabat Menteri Kelautan Perikanan.

Namun karena seringnya diterjang ombak, kondisi posisi badan kapal kini tidak berdiri tegak atau miring.

Kapal itu merupakan salah satu kapal pelaku pencurian ikan diperairan laut Indonesia dan berhasil ditangkap petugas.

"Lokasi keberadaan kapal itu tepatnya dikawasan Tanjung Batu Mandi, Cagar Alam, pantai barat Pangandaran," kata Fuji salah satu warga setempat Senin 20 September 2021.

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Masa Lalu Jesika dan Pak Hartawan Terbongkar, Aldebaran Tak Menyangka!

Baca juga: Meski Sulit, Real Madrid Raih Kemenangan 2-1 atas Valencia dalam La Liga

Fuji mengatakan, kapal asing yang mengambil ikan diperairan Indonesia tersebut tidak memiliki dokumen izin penangkapan sehingga dinilai telah merugikan penghasilan nelayan Indonesia dan merusak sumber daya alam laut.

"Kapal asing itu dikejar Interpol selama bertahun-tahun karena adanya kerugian akibat illegal fishing tersebut," ungkapnya.

Harapan masyarakat, sambung dia, keberadaan kapal MV Viking Lagos dijadikan monumen bersejarah perlawanan pencurian ikan yang pernah terjadi.

"Saat ini banyak masyarakat dan pengunjung wisata yang menjadikan kapal itu tempat selfie," jelasnya,

Menurut Fuji, jika kondisi air sedang dangkal, warga bisa mendekati tempat kapal tersebut berada.

"Kapal ini jadi daya tarik pengunjung maka layak dijadikan sebagai sarana wisata berupa monumen," pungkasnya. (Deni)

Baca juga: Tim Es Doger atau Es Podeng? Simak Perbedaan dan Kesegaranya di Tengah Panasnya Kota Batavia

Baca juga: Pohon Kelapa Roboh Timpa Rumah Warga di Pangandaran, Pemilik Sempat Pingsan

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait