Rawan Tsunami, Di Pangandaran Hanya Ada Dua Alat EWS yang Berfungsi

Berita —Minggu, 18 Jul 2021 22:15
    Bagikan  
Rawan Tsunami, Di Pangandaran Hanya Ada Dua Alat EWS yang Berfungsi
Rawan Tsunami, Di Pangandaran Hanya Ada Dua Alat EWS yang Berfungsi (foto: doc)

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat memiliki pantai sepanjang 91 kilometer, dengan demikian memerlukan alat Early Warning System (EWS) Tsunami yang banyak.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan, bahwa saat ini Pangandaran hanya memiliki dua alat EWS.

"Dulu banyak ada beberapa buah, tapi sekarang alat peringatan dini EWS itu tinggal tersisa dua buah," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN, Minggu (18/07/2021).

Menurut dia, kedua alat peringatan dini EWS tersebut terletak di Bojongsalawe, Kecamatan Parigi dan Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran.

"Sampai saat ini keduanya masih aktif dan dibunyikan setiap bulan, sebagai percobaan masih aktif atau rusak," sebutnya,

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Gawat Katrin Menyukai Aldebaran dan Mencoba Rebut dari Andin

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Senin 19 Juni 2021, Taurus Sedikit Stres Sagitarius Perlu Dimanja

Dani mengatakan,bahwa pihaknya sudah mengajukan penambahan alat EWS kepada pihak Provinsi Jabar, namun hingga belum ada realisasi.

"Kalau usulan sudah, karena kita ingin menambah beberapa alat EWS terutama di daerah yang rawan," ucap Dani.

Menurut dia, setidaknya perlu 20 lebih alat EWS yang harus dipasang di sepanjang Pantai di Kabupaten Pangandaran.

"Di Pantai Pangandaran saja masih perlu lebih dari satu alat EWS," jelasnya.

Sementara itu, daerah rawan yang dimaksud, sambung Dani, seperti Pantai Pangandaran, Legokjawa, Batuhiu, Madasari dan Ciparanti yang merupakan daerah padat penduduknya.

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 18 Juli 2021, Capricorn Introsprksi Diri, Leo Semakin Mesra

Baca juga: Pengrajin Pandan di Pangandaran Alami Kerugian, Inilah Penyebabnya

Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logostik BPBD Kabupaten Pangandaran Jajang Herliana Lilihar menambahkan, bahwa alat EWS berfungsi untuk meminimalisir terjadinya korban saat tsunami.

"Setidaknya ada waktu 20 menit setelah ada gempa untuk mengevakuasi warga, lima menit awal dibutuhkan untuk menganilisis potensi terjadinya tsunami, jika berpotensi maka EWS dibunyikan," tambahnya.

Berdasarkan data, pada tahun 2006 silam Kabupaten Pangandaran diterjang Tsunami dan menelan korban jiwa sekitar 800 orang meninggal dunia. (Deni)

Baca juga: Keindahan Gunung Pin Surga Tersembunyi di Tasik Timur

Baca juga: Link Streaming Drama Korea Nevertheless Episode 5 Sub Indo 19+, Cemburu dan Obsesi

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait