Pangandaran Dilanda Kekeringan, Puluhan Hektare SawahTerancam Gagal Panen

Berita —Kamis, 10 Jun 2021 20:02
    Bagikan  
Pangandaran Dilanda Kekeringan, Puluhan Hektare SawahTerancam Gagal Panen
Pangandaran Dilanda Kekeringan, Puluhan Hektare SawahTerancam Gagal Panen (foto: Fitri)

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Musim kemarau melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sejak bulan lalu. Hal tersebut mengakibatkan puluhan hektare areal lahan pertanian terancam gagal panen karena kekurangan pasokan air. Sehingga petani khawatir akan mengalami kerugian materi yang cukup besar lantaran gagal panen.

Kepala Dusun Tenjosari, Desa Selasari, Kecamatan Parigi Kasmini mengatakan, lahan pertanian yang dilanda kekeringan seluas 40 hektare dan petani dipastikan akan merugi besar lantaran terancam gagal panen.

"Problem areal sawah milik warga yang di landa kekeringan bukan hanya terjadi tahun ini saja, tahun-tahun sebelumnya juga kerap terjadi, namun sampai saat ini belum ada solusi sama sekali," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN, Kamis (10/06/2021).

Selain mengandalkan air hujan, kata dia, biasanya warga memanfaatkan air Sungi Langkob di Desa Bangunkarya Kecamatan Langkaplancar untuk mengairi areal pesawahan di Dusun Tenjosari.

BACA JUGA: Drama Korea Doom at Your Service Episode 3, Permohonan Jatuh Cinta

"Saat ini air dari sungai Langkob pun mengalami kekeringan sehingga berdampak pada areal sawah warga dan mengakibatkan beberapa lahan sudah mengalami retakan-retakan tanah," tuturnya.

Akibat terjadi keretakan tanah pada lahan, sambung dia, tanaman padi pun mengalami kerusakan dan tambah dengan banyaknya rumput liar yang tumbuh membuat petani menjerit lantaran merugi.

"Petani sudah mengeluarkan biaya besar, mulai dari beli benih, pupuk, sewa traktor dan biaya tandur sedangkan hasilnya nihil karena tanaman padi rusak akibat kekeringan. Selain padi, tanaman lainya juga seperti Kacang dan Ketimun dipastikan gagal panen," ungkap Kasmini.

Salah seorang petani, Juhana berharap kedepannya sumber air dari Sungai Lengkob bisa normal digunakan untuk mengaliri areal pesawahan milik warga khususnya di Desa Selasari.
"Ya ke depannya harus ada solusi untuk suplay air ke sawah jika sedang musim kemarau, agar para petani tidak merugi, dan juga diharapkan pembangunan irigasi saluran air cepat selesai agar sawah petani tidak dilanda kekeringan," singkatnya. (Fitri)

BACA JUGA: Misteri Bioskop Atoom, Kisah Kelam Perempuan Aborsi Hingga Sarangnya Dedemit

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait