Penyekatan Kendaraan di Bundaran Emplak Diwarnai Kericuhan, Begini Kronologisnya

Berita —Minggu, 23 May 2021 18:34
    Bagikan  
Penyekatan Kendaraan di Bundaran Emplak Diwarnai Kericuhan, Begini Kronologisnya
Penyekatan Kendaraan di Bundaran Emplak Diwarnai Kericuhan, Begini Kronologisnya (foto:Iqbal)

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Guna mengurai kepadatan di kawasan objek wisata pantai Pangandaran. Petugas gabungan yang terdiri dari Polri,TNI, Satpol PP dan Dishub Pangandaran kembali melakukan penyekatan dengan sistem buka tutup.

Namun, ketika petugas gabungan melakukan penyekatan di Bundaran Emplak sempat diwarnai adu mulut antara petugas dengan pengurus PHRI Kabupaten Pangandaran.

Pengurus PHRI Kabupaten Pangandaran yang datang ke lokasi penyekatan dan meminta petugas dilokasi tersebut untuk tidak memutar balikan kendaraan wisatawan yang sudah booking hotel dan memperbolehkan wisatawan tersebut masuk.

Kapolsek Kalipucang Polres Ciamis, Kompol Jumaeli membenarkan, bahwa sempat terjadj cekcok dilokasi penyekatan antara petugas lapangan dengan pengurus PHRI. Namun tidak berselang lama.

"Ya intinya hanya ada Miss Communication antara petugas penyekatan dengan perwakilan PHRI, jadi bukan ribut," ujarnya kemarin.

Kata Jumaeli, personel gabungan yang betugas di lokasi penyekatan, baik Polri, TNI, Satpol PP maupun Dinas Perhubungan hanya melaksanakan perintah dari atasan.

"Mungkin menurut mereka (pengurus PHRI,red) bahwa penyekatan ini dianggap kurang pas, padahal penyekatan tersebut tidak ditutup total, tetapi dilakukan sistem buka tutup," katanya.

Jumaeli menyebutkan, bahwa personel di penyekatan juga memprioritaskan warga yang berdomisili Priangan timur dan wisatawan yang sudah melakukan booking hotel.

"Yang sudah booking hotel dan warga dari Kabupaten/Kota tetangga di perbolehkan melintasi penyekatan dan tidak ada yang diputar balikan," tegas Jumaeli.

BACA JUGA: Cara Menaklukan Boss Killer yang Suka Marah-marah di Kantor

Penyekatan dilakukan, sambung dia, guna mengurangi kerumunan di kawasan objek wisata dan sebagai upaya pemerintah untuk mencegah klaster wisata penyebaran Covid-19, jadi sistem penyekatan melihat situasi di kawasan objek wisata.

"Jika sudah penuh atau sudah dimasuki 20 ribu pengunjung maka akan dilakukan penutupan sementara, jika sudah terlihat longgar maka akan dibuka kembali," tuturnya.

Meski hanya salah paham, kata Jumaeli, sikap pengurus PHRI kepada petugas yang dilapangan sangat disayangkan terjadi, padahal tidak mesti demikian tinggal mereka (PHRI,red) komunikasi atau koordinasi kepada petugas yang ada di lapangan.

"Kalau bahasa sundanya, ujug-ujug ngambil situasi disini, (tiba-tiba ambil situasi disini) sehingga, dia berkoar-koar menggunakan alat pengeras suara. Jadi terkesan kami semua di lapangan kurang dihargai," sesalnya.

Dia berharap, kedepannya kejadian tersenbut tidak terulang kembali, juga diharapkan ada komunikasi dan koordinasi dengan baik.

"Kami disini hanya menjalankan tugas dari pimpinan bukan semata-mata kemauan sendiri," sebutnya.

BACA JUGA: Link Streaming Drama Korea Mine Episode 6 Sub Indo, Sosok Lain dari Han Ji Young

Sementara itu, Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana menyampaikan, bahwa dari awal pihaknya dari PHRI hanya meminta kebijakan bagi kendaraan pengunjunga yang sudah booking hotel supaya tidak diputar balikan.

"Syaratnya mudah, wisatawan yang sudah booking tinggal menunjukan kode booking hotel, karena mereka sudah booking hotel jauh-jauh hari saat Pangandaran dinyatakan dibuka," katanya melalui pesan Whatsaap.

Menanggapi kericuhan di lokasi penyekatan antara pengurus PHRI dengan petugas penyekatan, Agus mengaku bahwa petugas tidak seperti yang ada dalam video tersebut.

"Mungkin, hanya soal personaliti dan mengenai ricuh tadi itu hanya miskomunikasi saja, cara jawaban petugas itu gak usah gitu. Tujuannya kan tadi mau negoisasi dengan baik. Dan kesalahpahaman tadi sudah dianggap selesai," pungkasnya. (Iqbal)

BACA JUGA: Wanita Wajib Tahu! Ini Tipe Cowok fuckboy, softboy, vanilla boy, dan sadboy

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait