Uji Kelayakan Dewas, Pengamat; Masyarakat Lega Atas Pernyataan Anggota Komisi 1

Berita —Kamis, 20 May 2021 20:07
    Bagikan  
Uji Kelayakan Dewas, Pengamat; Masyarakat Lega Atas Pernyataan Anggota Komisi 1
Uji Kelayakan Dewas, Pengamat; Masyarakat Lega Atas Pernyataan Anggota Komisi 1 (foto:ist)

JAKARTA, DEPOSTPANGANDARAN

Menanggapi soal isu radikalisme ditubuh Radio Republik Indonesia (RRI). Akademisi dan pemerhati Komunikasi Universitas Brawijaya Malang, Bambang Prasetyo menilai Radio Republik Indonesia (RRI) saat itu berada di koridor tengah dan melakukan sebuah pemberitaan kepada publik secara netral.

"Selain karena mengetahui rekan-rekan disana profesional juga saya membaca berita RRI banyak memberikan kontribusi yang cukup positif untuk negara," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya yang masuk ke dapur Redaksi, Rabu (19/05/2021).

Menurut dia, banyak informasi pembangunan yang tidak disampaikan oleh radio radio lain namun sebagai fungsi RRI menyampaikannya. Karena itulah tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada RRI tidak berdasar.

"Saya kira masih On The Track Untuk kepentingan nasionalisme dan bersifat persatuan bangsa," ungkapnya.

Praktisi media yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Timur Joko Tetuko mengatakan tuduhan radikalisme kepada RRI sudah terbantahkan oleh pernyataan TB. Hassanudin dalam forum seleksi Dewan Pengawas . Hal itu harus menjadi pemecut dan menjadi menambah kekuatan RRI semakin berjaya di udara. Posisi RRI memang sejatinya harus independent dan mampu menjaga netralitas dari kelompok manapun radikal kanan dan kiri.

“Sehingga RRI masih terjaga marwah dan martabatnya sebagai media pemerintah untuk mengawal NKRI,” singkatnya.

BACA JUGA: Apa Akibat Munculnya Jerawat Pada Muka,Simak Penjelasnya!

Sementara Kepala Social Development Studies Center, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, Hempri Suyatna, mengutarakan, pernyataan anggota Komisi DPR RI TB. Hasanuddin yang secara gamblang menyebut calon anggota dewas yang lolos seleksi tidak ada yang terpapar radikalisme dan ektremisme dalam forum uji kelayakan sangat melegakan. Pernyataan tersebut menepis berbagai rumor dan kekhawatiran masyarakat tentang munculnya kelompok radikal di RRI.

"Pernyataan anggota DPR RI yang berlatar belakang militer tersebut harusnya bisa menghentikan kontroversi yang bisa jadi sebetulnya dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu. Saya kira pernyataan Pak TB tentang RRI tidak terkait dengan ekstrimisme dan radikalisme, sudah cukup jelas. Terlebih sumber data tersebut berdasarkan data intilijen dari BNPT dan BIN,” paparnya.

Hempri beharap, calon dewas yang dipilih oleh DPR adalah sosok yang memiliki visi yang luas dan bisa menambah semangat keberagamaan Indonesia dan tidak terpengaruh oleh rumor-rumor radikalisme.

BACA JUGA:  Gol Terakhir Cristian Gonzales untuk Persib Dicetak ke Gawang Deltras

Sebelumnya Anggota Komisi 1 DPR-RI TB. Hasanuddin menyebut Calon Dewan Pengawas (Dewas) RRI yang mengikuti tahapan seleksi uji kelayakan dan kepatutan atau Fit & Proper Test oleh DPR telah melalui serangkaian penelusuran jejak rekam oleh lembaga yang berwenang seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen negara.

"Saya mengacu pada Badan Intelijen Negara (BIN) sampai saat ini dilakukan penelitian belum ditemukan yang bersangkutan dengan organisasi/ kelompok kanan atau kiri atau anti pancasila," tutupnya. (red)

BACA JUGA: Pola Makanan Pemain Timnas Indonesia Jadi Perhatian Shin Tae-yong

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait