Cegah Kasus Stunting, Inilah Terobosan Inovasi Pemkab Pangandaran

Kesehatan —Selasa, 6 Jul 2021 23:20
    Bagikan  
Cegah Kasus Stunting, Inilah Terobosan Inovasi Pemkab Pangandaran
Cegah Kasus Stunting, Inilah Terobosan Inovasi Pemkab Pangandaran (foto: Deni Rudini)

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Jawa Barat terus melakukan terobosan inovasi layanan kesehatan. Inovasi tersebut dipelopori oleh Kepala Puskesmas Padaherang Suryati dan berhasil diterapkan dibeberapa Desa yang masuk wilayah kerjanya.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, Inovasi yang digagas Kepala Puskesmas Padaherang itu berhasil masuk pada nominasi Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Nasional dan lolos pada penjaringan 99 peserta Kabupaten/Kota se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat.

"Pada ajang KIPP inovasi itu ikut dilombakan, semula diikuti oleh 8.500 Kabupaten/Kota se Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Selasa (06/07/2021).

Kata Jeje, dari 8.500 peserta Kabupaten/Kota se Indonesia dijaring menjadi 3000 peserta, lalu setelah itu dijaring kembali menjadi 1.500 peserta hingga akhirnya menjadi 99 peserta.

"Dari 99 peserta Kabupaten/Kota se-Indonesia, kini Kabupaten Pangandaran berjuang untuk masuk pada nominasi 45 peserta," katanya optimis.

Baca juga: Hasil Uji Coba Persib, Seri dengan Persikabo dan Pernah Menang 26-0 Atas Sebuah Tim dari Majalengka

Baca juga: Nelayan Batukaras Selamatkan Ikan Hiu Tutul yang Terjerat Jaring Arad

Jeje menyebutkan, ada 5 inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam menekan angka kasus stunting.

"Inovasi tersebut diberi judul MENYETING GIGI EMAS atau Mencegah Stunting Melalui Gemalur, Insasi E, Bugiza, Pokmas Pejam dan Aliran," jelasnya.

Sementaraitu, Kepala Puskesmas Padaherang Suryati mengatakan, setiap kalimat pada MENYETING GIGI EMAS memiliki arti dan pemaparan yang harus diterapkan di Posyandu.

"Pola ini berhasil diterapkan di Desa yang ada dibawah binaan Puskesmas Padaherang," akunya.

Poin ke satu adalah GEMALUR atau Gerakan Makan Telur. kata dia, bahwa makan telur ini pola yang diterapkan kesetiap balita dan diwajibkan minimal satu minggu satu kali. Sedangkan poin ke dua adalah INSASI E atau Instruktur Asi Eklusif, pada point tersebut bidan Desa dan kader memberikan edukasi kepada para anggota keluarga yang ada dirumah.

Baca juga: 2PM Comback! Berikut Lirik Lagu dan Terjemahan Make It!

Baca juga: Kepala Desa Langgar Prokes, Bupati Jeje Akan Beri Sanksi Tegas Pencopotan Jabatan

"Untuk poin ke tiga adalah BUGIZA atau Lumbung Gizi Desa dengan cara mengumpulkan dana dari donatur yang ada di Desa. Dana tersebut dibelikan makanan tambahan untuk diberikan pada balita gizi buruk, gizi kurang, stunting dan ibu hamil yang anemia," tuturnya.

Suryati menambahkan, pada poin ke empat adalah POKMAS PEJAM atau Kelompok Masyarakat Peduli Jamban. Teknisnya adalah mendata, memotivasi dan mengajak arisan jamban kepada masyarakat yang belum mempunyai jamban.

"Pada poin ke lima adalah ALIRAN atau Alarm Kelahiran. Pada poin ini, semua ibu hamil masuk dalam WA Group. Pada WA Group tersebut Bidan Desa mempunyai alarm dalam handphonenya untuk memantau ibu hamil yang akan melahirkan," terangnya.

Dia mengatakan, pada satu Minggu sebelum taksiran kelahiran, maka alarm di handphone bidan Desa berbunyi sehingga bidan Desa memantau ibu hamil agar tidak melahirkan lewat bulan.

Baca juga: Bupati Jeje Menangis Saat Terima Informasi Ada Ibu Hamil Berikut Anak dalam Kandungannya Meninggal Dunia Gegara Corona

Baca juga: Kisah Mongol Stress, Terjebak dalam Sekte Pemuja Setan dan Ritual Seks

"Sekedar informasi, bahwa stunting adalah kondisi tinggi badan anak tidak sesuai umur atau kerdil yang mengakibatkan ganguan perkembangan otak, kesulitan belajar, rentan penyakit yang dapat memberikan pengaruh buruk pada masa depan anak," papar Suryati.

Lanjut dia, bahwa pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 tahun 2014 diterangkan bahwa kasus satu gizi buruk dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Di Kabupaten Pangandaran tahun 2016 ada 252 anak stunting dan 80 anak gizi buruk,

"Di Kecamatan Padaherang tahun 2016 ada 12 anak stunting dan 19 anak gizi buruk. Kini kami melakukan upaya dengan cara inovasi MENYETING GIGI EMAS yang dirancang dan hasilnya tergolong baik," pungkasnya. (Deni)

Baca juga: Resep Makanan, Cara Membuat Pizza Roti Tawar Enak Tanpa Ribet

Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Bukan Mimpi Al dan Andin Panggil Polisi untuk Tangkap Elsa

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait