Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 27

Horor —Selasa, 10 Jan 2023 14:30
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Bagian 27
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Lalu, kemana mereja ketika ingin buang hajat? Jawabannya adalah ke pabrik zona timur.

Di pabrik zona timur, ada sebuah tanah yang luasnya memanjang. Disana berjejer rumah-rumah gaya tua (bukan rumah belanda).

Bila di hitung, rumah itu menanjang sekitar 19 sampai 21 rumah tua dan setoap rumah, ada keluarga yang tinggal. Yaotu karyawan pabrik yang bekerja di pabrik gula.

Mereka mendapat fasilitas di rumah ini. alasannya, di zona timur ada sebuah gerbang tua. Dimana gerbang itu adalah gerbang akses ke gudang produksi. Mungkin secara tidak langsung, mereka bisa menjaga gerbang itu dari para pencuri yang pernah meresahkan.

Gerbangnya sendiri cukup jauh dari rumah dinas karyawan. Namun, tidak akan ada yang bisa masuk kesana sebelum melewati rumah dinas.

Sebelum gerbang, ada sebuah selokan besar yang digunakan sebagai pembuangan air saluran produksi pabrik. Disini, pabrik membangun akses sebuah WC umum untuk para karyawan dinas yang boleh digunakan juga untuk para warga desa.

Baca juga: Jaga Kebersihan dan Ketertiban Masjid Al Jabbar Bersama-sama

Warga desa terbantu dengan adanya WC umum ini. hanya saja, WC umum ini tempatnya jauh di dalam, Tepatnya, di antara kebun pisang yang luasnya hampir setengah hektar.

Dan ketika petang datang, tidak ada penerangan apapun selain cahaya bulan.

Setelah mengambil senterm pak Sukin menggandeng tangan Nur. Mereka berjalan menuju WC umum di zona timur pabri.

Wajahnya sebenarnya di selimuti rasa takut. Namun ia mencoba tenang. Mengingat, Nur tidak tahu apa-apa tentang cerita yang beredar. Tentang penghuni usil yang ada disana.

Baru saja pak Sukin dan Nur melewati pagar rumah dinas karyawan. Benar saja, sebagian rumah sudah mematikan lampu mereka. Berbekal senter ditangan, pak Sukin melesat masuk bersama Nur. Berjalan diantara kebun pisang yang gelap gulita.

Baca juga: Simak! Ini Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menonton Pertandingan Persib vs Persija

Di itingi suara hewan malam, pak Sukin masih menggandeng Nur. Sembari tangannya menyorot jalan degan cahaya senter di tangan. “sepi sekali’ katanya dalam hati.

Setelah berjalan kurang lebih 15 menit, bagunan tua WC umum sudah terlihat.

“ayo nak, cepat ya kalau buang air besar”

Nur pun melangkah masuk ke salah stau pintu kemudian menutupnya. Pak Sukin menunggu diluar, ia menyalakan rokok untuk menghilangkan sepi. Kemudian, ia mendengar suara asing ditelinganya.

Suaranya lirih namun terdengar jelas sekali.

“hihihihi” suara wanita menangis. Matanya menerawang ke sebuah pintu WC paling ujung. Berbekal rasa ingin tahu, ia mendekati tempat itu.

Ketika pak Sukin berada di depan pintu itu, ia masih mendengar suara itu, begitu lirih namun sangat jelas. Akan tetapi, ada perasaan tidak enak yang seperti muncul tina-tiba dan itu sudah dirasakan sejak pertama kali menginjak tempat ini.

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

 

Baca juga: Indonesia Gagal ke Final Piala AFF

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait