Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Prolog

Horor —Rabu, 30 Nov 2022 10:18
    Bagikan  
Kerajaan Demit di Pabrik Gula, Prolog
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Pabrik Gula ini adalah salah satu pabrik gula terbesar. Dan juga satu-satunya pabrik yang dibangun disana.

Pabrik gula ini sudah berdiri sejak lama. Besar, megah dan luas adalah salah satu hal yang membuatnya sangat dikenal.

Namun, jauh dari kata megah dan luas, ada dunia yang tidak bisa disaksikan oleh mata telanjang. Sesuatu yang membuat orang ngeri apabila seseorang tau bahwa yang ada dibalik pabrik gula ini adalah, KERAJAAN DEMIT.

Pabrik gula ini berdiri di tanah seluas ratusan hektar. Sebegitu luasnya pabrik ini hingga dibuat 4 zona untuk menggambarkan keseluruhan pabrik ini.

Ada 4 zona. Zona Barat Timut, Selatan dan Utara. Pabrik ini diapit oleh 2 desa. Desa A dan Desa B. Dan Danar (nama disamarkan) tinggal di desa A.

Pagi itu, udara sangat dingin. Danar baru saja selesai solat subuh di dekat rumahnya. Setelah sholat, anak-anak di desa biasanya akan berkumpul di depan surah.

“Mumpung Minggu, ayo mlaku-mlaku” kata Jamal. Semua anak-anak pun bersahutan. Danar pun bertanya “Gok Ndi?” (kemana?).

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur: 327 Orang Meninggal Dunia

“yo opo lek nang pabrik. Bekne nemu bal tenis” (gimana kalau kedalam pabrik, kali aja nemu bola tenis)

Anak-anak di des tersebut sering kali masuk ke pabrik gula di samping desa. Alasannya karena disana banyak hal yang anak-anak suka. Salah satunya bola tenis.

Jadi, setiap sabtu sore, para petinggi pabrik gula akan bermain di lapangan tenis di dala, pabrik. Satu dari banyal fasilitas untuk pekerja yang syka degan olahraga tenis dan biasanya banyak bola tebis yang keluar lapangan dan menghilang di rerumputan liar yang tumbuh di samping lapangan.

Selain bola tenis, anak-anak juga suka masuk ke dalam pabrik karen asuasananya yang sejuk. Di dalam lahan yang sebegitu luasnya banyak pohon tua dan besar sehingga meskipun siang hari, cahaya matahri tidak bisa menembus dan menciptakan suasana yang damai dan sejuk.

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur: 327 Orang Meninggal Dunia

Disana juga terdapat pohin juwet, manga, jambu yang sama sekali tidak pernah di panen. Dibiarkan buahnya masak secara alami karena tida ada orang yang tertaik dengan buah itu selain anak-anak desa.

Berangkatlah anak-anak itu menuju pabrik gula. Jaur yang biasa mereka lalui adalah jalur Timur. Namun, mereka terhenti ketika sampai di jalur Timur. “lok kok tutup” kata Andi.

Mereka baru teringat bahwa hari minggu gerbang timur ditutup. Karena hati minggu adalah wajaktu jemaat gereja untuk berkumpul.

Gerbang Timur identic dengan pagar besi tinggi yang disampingnya ada gereja. “Gereja Jawi Wetan”. Gereja ini tidak kalah tua dengan pabriknya. Konon, k=gereja ini terkenal angker.

Karena Gerbang Timur ditutup, anak-anak pun kebingungan.. si udin akhirnya nyeletuk “Yo opo nek liwat perumahan londo” (gimana kalau lewat perumahan belanda?”

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur: BNPB Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait