Cerita Pocong Keliling, Bagian 1

Horor —Sabtu, 19 Nov 2022 12:37
    Bagikan  
Cerita Pocong Keliling, Bagian 1
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- Cerita ini terjadi pada tahun 2008. Sebuah kisah dari seorang Tour Guide, Aria yang mengantarkan rombongan pendaki gunung ke Gung Salak, Sukabumi.

Aria saat itu masih duduk di kelas 2 SMA dan bertemu dengan kakak kelasnya. Aria bekerja sebagai kuli panggul di pasar.

Saat itu, sekolahnya Aria tengah mengadakan study tour ke Jogja. Namun Arya tidak ikut karena terkendala biaya.

Kakak kelas Aria ternyata akan menawarkan kerja untuk Aria.

Singkat cerita, Aria main ke rumah kakak kelasnya dan langsung dikenalkan dengan Kakaknya dan menawari Aria menjadi semacam asisten Tour Guide di Gunung Salak.

Aria dibayar sebanyak 500 ribu rupiah selama 4 hari 3 malam. Aria setuju.

Waktu yang ditentukan pun tiba. Aria bersama rombongan kakaknya meluncur ke Lido Bogor, tempat yang disepakati sebagai titik pertemuan dengan rombongan pendaki dari Jakarta.

Baca juga: Australian Open 2022: Hasil Wakil Indonesia di Babak Perempat Final

Pendakinya saat itu ada 7 orang, 3 perempuan dan 4 laki-laki. Ditambah Aria dan teman kakaknya total semua ada 9 orang.

Saat itu aria masih berusia 17 tahun. Sedangkan rombongan pendaki umurnya berkisar antara 23-25 tahun

Dari Lido, mereka langsung menuju Gunung Sakaj dan sampai disana pada pukul 5  sore. Ditengah perjalanan, karena hari mulai gelap merekapun mendirikan tenda. Setelah mendirikan tenda, Aria mencari kayu bakar untuk api unggun.

Malam pun tiba, mereka pun bersenang-senang layaknya wisatawan yang sedang melakukan tamasya. Nyanyi-nyanyi sambil minum yang enak-enak. Mereka juga main permainan memutarkan botol.

Jika botol berhenti dan menunjuk seseorang, maka orang yang kena tunjuk akan memberi pertanyaan kepada temannya. Dan yang ditanya harus menjawab dengan jujur.

Permainan terakhir, cewek yang bernama Ririn mendapatkan pertanyaan, “Apa yang paling kamu takutin?”.

Ririn menjawab dengan bercanda “Aku takut kalau aku mati aku jadi hantu penasaran yang gentayangan dan menghantui kalian semua..”

Baca juga: Pengabdi Setan 2: Communion, Mengungkap Iblis Raminom

Semua yang mendengar candaan itu hanya menanggapinya dengan bercandaan. Tpi ternyata, candaan Ririn ini merupakan salah satu firasat aka nada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Dan darisinilah  cerita horror itu dimulai.

Tiba-tiba saja angin berhembus kencang. Kabut pun perlahan turun dan memaksa mereka untuk masuk kedalam tenda. Akhirnya, permainan pun berakhir.

Di malam pertama, dua orang cowok minta tolong Aria untuk diantarkan ke sungai yang nggak jauh dari tenda untuk kencing. Sebenarnya Aria takut, namun itu adalah tugasnya. Dengan terpaksa Aria mengantarkan ke sungai.

Ditengah perjalanan, mereka mendnengar suara cewek yang cekikikan yang terdengar sangat jelas. Tidak hanya mendengar suara cekikikan, mereka juga mendengar suara orang yang sedang bertengkar. Hal itu membuat salah satu cowok pendaki lari terbirit-birit balik ke Tenda. Kini, Aria hanya tinggal berdua.

Kejadian-kejadian aneh terus menghantui. Di malam kedua, mereka kembali berkumpul di depan tenda. Ririn saat itu merasa kedinginan. Dia pun masuk ke tenda dan mencari mantel yang ada di dalam tasnya. Namun, Ririn ternyata tidak menemukan mantelnya. 

Bagaimana nasib Aria dkk selanjutnya? Tunggu di Kisah Pocong Ririn, Bagian 2! -zz-

 

Baca juga: Resep Lasagna Lumer Anti Gagal

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait