Creepypasta, Festival Bagian 1

Horor —Selasa, 15 Nov 2022 16:20
    Bagikan  
Creepypasta, Festival Bagian 1
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

POSTPANGANDARAN,- “Hai!! Disini, ada festival!”

“Apakah mereka punya toilet? Jika tidak, aku akan buang air kecil disini.” Kata George.

“Mereka sepertinya punya, ayo!”

George nampakna sudah tidak tahan dengan urusannya dan bergegas mengejar Jane. Aku dan Maria saling bertatapan.

“Jane bertingkah aneh ya?” kita berdua setuju dan segera mengejar mereka. Sebuah jalanan sempit terbentang di samping bangunan dan mengarah ke area terbuka kecil dengan banyak lentera merah berjejer.

Kami bisa mendengar suara drum dan serunling yang mirip seperti rekaman. Tapi aku tidak tahu darimana asalnya suara itu. Meskipun banyak lentera merah berjajar dimana-mana, tapi tidak ada orang.

“Kemana mereka pergi?” Tanya Maria.

“Toilet? Tapi kenapa tidak ada orang lain disini? Tanyaku.

“apakah festivalnya sudah selesai?”

“tidak tahu, apakah seharusnya masih ada para pekerja atau sebagainya disini?”

Kami kedinginan dan terus mengobrol satu sama lain untuk beberapa menit.

Baca juga: Pemdaprov Jabar - Nutrisi Internasional Konsisten Cegah Anemia

“Mereka terlalu lama, apa yang sedang mereka lakukan?” tanyaku.

“Apakah ada desa di sekitar sini?” Tanya Maria.

“aaakuu tida tahu…”

Dingin kembali menyelimuti tulang punggungku. Kami seharusnya tidak ada disana.

“ayo kembali ke mobil.” Kataku. Kami berdua bergegas kembali. George sedang duduk di dalam ketika kami kembali kesana.

“Hah? Sejak kapan kamu…”

“Apa? Aku sudah disini sepanjang waktu, aku tidak pernah keluar.” Kata George.

“Hah?”

“Dimana Jane>” aku bertanya..

“Jane? Siapa itu?”

“Jane.. dia datang kesini bersama kita”

“Hah?”

Tidak masuk akal. Menurut George, hanya kami berempat yang datang kesini. Dia, aku, Chika dan Joshua.

Aku ingat dengan jelas Jane bersama kami. Namun anehnya tidak ada barang-barangnya di dalam mobil. Tapi, melihat ke belakang pada hari itu, aku bisa mengingat berbicara dengan Chika dan Jane. Meskipun ingatan itu memang samar.

Aku memutuskan untuk mencoba meneleponnya, tetapi semua telepon kami berdua beradadiluar jangkauan. Kemudian kami tiba-tiba mendengar suara keras dan aneh yang datang dari area festival itu.

“Apa…?”

“Aaaapa itu…?”

Lampu dari semua lentera hilang dan satu-satunya cahaya hanya berasal dari monil kami.

“Sial,sialll!” aku pun mulai ketakutan. “Ayo kita pergi, cepat masuk!!!!” George dan Maria mulai panik juga.

Suara aneh itu kembali terdengar.

Bersambung…

Baca juga: Terkait Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang, Indra Kenz Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp5 Miliar

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait