Kisah Seram, Isolasi Mandiri di Rumah Angker untuk Warga yang Nekat Mudik di Boyolali

Hiburan —Minggu, 16 May 2021 16:31
    Bagikan  
Kisah Seram, Isolasi Mandiri di Rumah Angker untuk Warga yang Nekat Mudik di Boyolali
Ganjar Pranowo mengunggah sebuah video yang menunjukkan suasana sebuah bangunan di tengah hutan di Kabupaten Boyolali. Melalui akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo,

PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN

Selain pelarangan mudik yang dilakukan pemerintah, rupanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memeiliki cara unik untuk membuat pemudik yang nekat untuk mengurungkan niatnya nekat mudik.

Ganjar Pranowo mengunggah sebuah video yang menunjukkan suasana sebuah bangunan di tengah hutan di Kabupaten Boyolali. Melalui akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo,

Ganjar menceritakan bahwa bangunan itu disiapkan warga dan pemerintah Desa Sidomulyo untuk ruang isolasi bagi para perantau yang nekat mudik.

“Cerita ini dr Boyolali. Letaknya di tengah hutan, sebuah rumah yang di halamannya terdapat sendang dikelilingi pepohonan besar. Kalau siang sih eksotis, tapi kalau malam, ngeri! Tempat itulah yg disiapkan warga untuk ruang isolasi para perantau yang nekat mudik,” Ungkap Ganjar dalam Video tersebut.

Ruang isolasi yang disiapkan itu merupakan sebuah bangunan musala yang tidak lagi dipakai. Lokasinya ada di tengah hutan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo mengunggah sebuah video yang menunjukkan suasana sebuah bangunan di tengah hutan di Kabupaten Boyolali. Melalui akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo,


Baca juga: Link Streaming Drama Korea Mine Episode 4 Sub Indo, Hi Soo Versus Kang Je Kyeong

Baca juga: Dibuka Lowongan Kerja Digital Media Online Staff Untuk Beberapa Posisi, Cek Berikut Ini

Bangunan berwarna putih itu dikelilingi oleh pepohonan besar sehingga memberikan kesan rimbun dan sejuk. Selain itu, di bangunan tersebut juga terdapat sendang yang bisa digunakan untuk mandi yang terlihat kosong.

“Ini musala yang sudah tidak dipakai. Kemarin ada 2 orang tidur di sini selama 6 hari. Cuma tidak positif, dites negatif, dan disuruh pulang” terang Ganjar.

Kepala Desa Sidomulyo, Moh Sawali mengungkapkan, pada Lebaran kali ini jumlah pemudik di desa setempat menurun drastis. Jika biasanya mencapai sekitar 500 orang, kini hanya sekitar 25 orang.

Tempatnya agak ngeri, seram. Karena kadang-kadang ada burung hantu dan lain sebagainya itu membuat suasana jadi merinding dan itu membuat efek jera bagi para pemudik yang lain

Gubernur Jawa Tengah tersebut juga mengungkapkan jika pada siang hari tempat itu memang terlihat eksotik dengan bangunan kuno, namun jika malam hari tanpa penerangan entah seperti apa mencengkamnya./RS

 


Editor: Ajeng
								
    Bagikan  

Berita Terkait