Menghidupkan Relief Borobudur Melalui Creative Race

Berita —Rabu, 14 Sep 2022 19:52
    Bagikan  
Menghidupkan Relief Borobudur Melalui Creative Race
Candi Borobudur.*(FOTO: Pinterest)


POSTPANGANDARAN,- Candi Borobudur tidak hanya sebuah arsitektur yang mewakili sebuah masa atau sebuah budaya. Jauh lebih dalam dari itu, keagungan infrakstrukturnya ibarat sebuah pondasi dari literasi yang tidak akan terpengaruh oleh tren dan masa. Kunjungan ke Borobudur selalu masuk dalam itinerary wisata baik edukasi ataupun sekedar relaksasi. Ketika muncul beberapa isu yang kini menjadi kendala yang dihadapi oleh Borobudur tentang pembatasan pengunjung. Tidak disangka banyak kekecewaan yang disampaikan oleh masyarakat Indonesia bahkan internasional karena pembatasan akses untuk naik ke candi. Pengunjung kehilangan satu pesona yang mereka inginkan.

Kejadian ini menarik untuk dicermati, dilema antara konservasi dan edukasi menjadi perdebatan panjang yang belum dirilis solusinya. Kedua sisi ini memiliki argumentasi yang sama-sama tepat dengan kekhawatiran yang juga tidak keliru. Dari sisi edukasi, bangunan megah, Borobudur milik semua orang, tidak budaya, agama, ras, atau golongan tertentu saja. Semua memiliki kedudukan yang sama untuk dapat mempelajari nilai edukasi di Borobudur. Dari sisi konservasi, keprihatinannya pun beralasan. Rusaknya relief candi yang sangat berharga akibat tangan-tangan jahil pengunjung adalah sesuatu yang berat untuk ditolerir.

Bila mengedukasi pengunjung tentang menjaga dan bersikap tepat untuk pelestarian adalah sesuatu yang sulit. Barangkali perlu dipertimbangkan jalan tengah, edukasi tetap memberikan kesempatan luas, upaya pelestarian justru akan menguatkan edukasi.

Dengan adanya kendala ini, kini semua mata tertuju kepada pemerintah dan pihak-pihak pengelola kawasan Candi Borobudur. Pada perhelatan ulang tahun PT. Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Ratu Boko, dan Borobudur, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa saat ini para pengelola Candi Borobudur termasuk TWC ditunggu gerak kreatifnya. Jangan pernah berhenti berkreasi dan mengikuti perkembangan teknologi. Karena apa yang dilakukan bukan hanya untuk nasional tetapi juga kancah International.

Baca juga: Fenomena Unik : Pembeli Daging Ayam dan Sapi Berkurang

Tantangan ini mendasari PT. TWC bekerjasama dengan Bitread Publishing dan Kartala Digital Teknologi mengembangkan sebuah aplikasi permainan berbasis literasi untuk mengenalkan potensi kawasan candi dan cerita-cerita di relief Borobudur. Permainan yang diberi nama Treasure Hunt dan Junior Archeologist ini hadir dalam bentuk aplikasi.

Permainan ini akan diluncurkan dan dimainkan bersama secara masal pada tanggal 17 September 2022 pada event Borobudur Creative Race (BRACE). Peserta akan diberikan tantangan dengan rute mengelilingi kawasan sekitar Candi Borobudur dengan mengambil tempat di beberapa balai ekonomi desa (balkondes) hingga masuk ke kawasan Candi.

VP Marketing & Sales PT. TWC Pujo Suwarno, memberi keterangan bahwa event BRACE ini adalah bagian dari upaya mendukung pelestarian. Mencoba menghadirkan sensasi baru sebagai variasi itinerary berkunjung ke kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya. Melalui kolaborasi, permainan teknologi digital ini kami mencoba menghidupkan relief melalui teknologi digital untuk memenuhi kepentingan edukasi dan konservasi.

Pengunjung dan pecinta games bisa mencoba kedua permainan ini yang menjadi bagian dari pelaksanaan event BRACE. Bisa dikatakan ini adalah permainan digital pertama di sebuah kawasan yang memberi penekanan kepada literasi dengan balutan edutaiment.

CEO Bitread Publishing Anita Hairunnisa mengatakan sejatinya Borobudur bukan hanya sebuah destinasi tetapi juga repositori berbagai ilmu kehidupan. Sumber inspirasi dari masa ke masa, Borobudur merupakan sebuah perpustakaan dalam wujud fisik yang besar. Inilah tujuan dari Treasure Hunt dan Junior Archeologist membawa misi pelestarian  dan edukasi narasi-narasi Borobudur ke level yang lebih menarik lagi dengan teknologi imersif. Segala informasi tentang narasi dan event ini bisa dilihat di halaman BRACE2022

Bila Treasure Hunt mengajak peserta berlomba mendapatkan hadiah dengan memberikan tantangan berbasis narasi daerah. Junior Archeologist justru menghidupkan relief. Mengangkat kisah romantis dari salah satu relief  Candi yaitu Putri Manohara dan Pangeran Sudhana. Narasi tentang perjuangan cinta Pangeran Sudhana dalam bersatu dengan kekasihnya yaitu seorang Kinari cantik bernama Putri Manohara akan dapat pengunjung rasakan sambil mengelilingi kawasan Candi. Tentu saja sambil merasakan permainan digital di luar ruangan dengan total hadiah 17 juta yang bisa dibawa pulang peserta.

Keduanya menjanjikan sensasi bermain yang menyenangkan bersama group keluarga, sahabat, atau tim kerja. Tetapi yang lebih utama adalah pengalaman merasakan hidupnya relief secara virtual melalui permainan akan menjadi sesuatu yang tidak pernah dirasakan oleh pengunjung sebelumnya.*

Informasi lebih lanjut https://bit.ly/BRACE2022

Baca juga: Cek Harga ke Pasar Tradisional, Pastikan Harga Sembako Stabil

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait