Kenali Kompresi Kendaraan untuk Mengetahui BBM yang Tepat

Berita —Kamis, 1 Sep 2022 14:04
    Bagikan  
Kenali Kompresi Kendaraan untuk Mengetahui BBM yang Tepat
Kenali jenis kompresi kendaraan.* (FOTO: Pinterest)


POSTPANGANDARAN,-  Di tengah pemberitaan naiknya harga BBM, mungkin saja masyarakat mencari-cari opsi untuk menggunakan BBM yang berbeda dari biasanya.  Tapi, bolehkah menggunakan jenis BBM yang berbeda-beda?  Satu hal yang harus kita ketahui mengenai bahan bakar adalah oktan yang berbeda-beda. 

Sebelum mengisi bahan bakar, kita harus mengetahui terlebih dahulu kompresi kendaraan.   Jika kompresi kendaraan kalian 7:1, sebaiknya menggunakan premium yang memiliki oktan 88.  Untuk yang berkompresi 9:1 bisa menggunakan premium  atau pertalite.  Tetapi lebih direkomendasikan menggunakan pertalite yang memiliki oktan 90, lebih tinggi dari premium.

Motor-motor saat ini biasanya memiliki kompresi 9:1 jadi lebih bagus menggunakan bahan bakar pertalite. Lanjut untuk pertamax yang memiliki oktan 92 cocok untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 - 11:1 dan pertamax plus bisa digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 11:1-12:1.

Kita bisa mencari kompresi kendaraan di bagian spesifikasi buku panduan motor atau melalui mesin pencarian.  Lantas apakah bisa mencampurkan bensin yang memiliki perbedaan oktan?

Baca juga: Japan Open 2022, Indonesia Berhasil Mendominasi

Jika dikatakan bisa, ya pasti bisa. Tetapi dengan kadar oktan yang berbeda, tentu memiliki kandungan yang berbeda atau bahkan tidak sama persis. Contoh ketika kita biasa mengisi premium yang memiliki oktan rendah lalu kita mengisi dengan pertamax.  Jika dalam kondisi darurat dengan kosongnya bensin dan sekali-sekali melakukan pengisian dengan bahan bakar yang berbeda itu tidak akan terlalu berdampak pada mesin.  Efeknya hanya membuat proses pembakaran menjadi kurang sempurna dan memunculkan sedikit residu.

Akan tetapi Ketika sering mengubah-ubah jenis bahan bakar setiap ke SPBU.  Inilah yang bisa berakibat fatal.  Bisa menimbulkan kerak di bagian piston akibat dari kotoran dari hasil pembakaran yang tidak optimal. Performa kendaraan akan terasa berbeda nantinya, mesin menjadi brebet, kurang tenaga dan yang paling parah adalah mesin mengalami kerusakan.

Oleh karena itu, gunakanlah bahan bakar sesuai dengan kompresi kendaraan.  Jangan sering mengganti-ganti jenis bahan bakar.  Atau, bahkan tidak melakukan pergantian bahan bakar sama sekali agar mesin terjaga kesehatannya.* (RENALDI)

Baca juga: Wonder Hill Jojogan, Surga Kecil di Pangandaran

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait