Moderasi Beragama dan Berbangsa yang Menyenangkan

Berita —Minggu, 7 Aug 2022 15:45
    Bagikan  
Moderasi Beragama dan Berbangsa yang Menyenangkan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membekali ribuan siswa SMU, SMK dan SLB se-Bandung Raya dengan nilai - nilai wawasan kebangsaan dalam sebuah acara orasi kebangsaan di Youth Center Sport Jabar Arcaman


POSTPANGANDARAN (KOTA BANDUNG),- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membekali ribuan siswa SMU, SMK dan SLB se-Bandung Raya dengan nilai - nilai wawasan kebangsaan dalam sebuah acara orasi kebangsaan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (04/08/2022).  Tercatat 1,5 ribu siswa hadir langsung di Youth Center Sport Jabar Arcamanik yang merupakan para pemimpin di kelasnya termasuk para guru mata pelajaran PPKN. Sisanya 3 ribu siswa hadir secara virtual.

Acara yang digagas Gus Miftah dikemas secara menarik. Materi wawasan kebangsaan yang disampaikan cocok dengan karakter anak muda yang mengombinasikan tausiah dengan humor milenial. Ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu 'Moderasi Beragama dan Berbangsa yang Menyenangkan'.

"Mudah-mudahan orasi kebangsaan ini menjadi penguat agar kita jauh dari pertengkaran, selalu menjadikan Jawa Barat yang damai dan toleran oleh narasi-narasi seperti tadi," ujar Ridwan Kamil, dalam siaran pers Pemprov Jabar.

Target dalam orasi kebangsaan ini yakni anak muda yang rentan terhadap asupan informasi dari media sosial dan lingkungannya yang berpotensi melemahkan wawasan kebangsaan. 

Kang Emil berharap, para pemimpin siswa tersebut bisa meneruskan materi kebangsaan kepada siswa lainnya maupun di lingkungannya.

"Mereka nantinya bisa meneruskan ke lingkungan terdekatnya. Inilah investasi, nanti panennya kedamaian dan kondusivitas yang kita cita-citakan," harapnya.

Jabar sendiri merupakan provinsi pertama di Indonesia yang mempunyai kurikulum anti-radikalisme. Ketahanan ideologi itu disiapkan oleh sekolah lewat kearifan lokalnya maupun muatan lokal.

Baca juga: Jabar Menargetkan 3,4 Juta Balita Mendapatkan Imunisasi Campak - Rubella Selama BIAN

"Jawa Barat kan provinsi pertama yang punya kurikulum anti-radikalisme, kita sedang mempersiapkan ketahanan ideologi itu lewat kearifan lokal atau muatan lokal," ujar Kang Emil.

Adapun orasi kebangsaan dipastikan akan diperluas di lima wilayah Jabar yaitu Bandung Raya, Priangan Timur, Ciayumajakuning, Purwasuka, dan Bodebek.

"Tetap menyasar anak-anak SMA, SMK, dan SLB akan berlangsung di lima wilayah Jabar," sebut Kang Emil.

Sementara itu, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah mengungkapkan, orasi kebangsaan dirancang sebagai bentuk edukasi dan pembelajaran kepada para siswa untuk lebih mencintai bangsa dan negaranya.

"Kita tumbuhkan rasa nasionalisme, patriotisme dengan memberikan pemahaman keragaman bangsa yang happy dan menyenangkan," katanya.

Menurutnya, bangsa ini sudah terlalu lelah terhadap hal yang memperbesar perbedaan sehingga menimbulkan permusuhan antara satu kelompok dengan lainnya.

"Maka kami menganggap penting untuk membuat acara ini sehingga anak-anak didik kita mampu memahami kebangsaan secara baik dan benar, menganggap perbedaan itu rahmat bukan pemicu menjadi permusuhan," tutur pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji Sleman itu.

Di penghujung acara, Kang Emil dan Gus Miftah menyerahkan 10 juta lembar bendera merah putih untuk masyarakat secara simbolis kepada perwakilan siswa.* (TISHA S KANILAH)

Baca juga: Dikabarkan Cedera Saat Syuting “The Idol”, Penggemar Khawatirkan Kondisi Jennie Blackpink

Editor: Zizi
								
    Bagikan  

Berita Terkait