"Pengantin" Bom Bunuh Diri di Makassar Merupakan Pasangan Suami Istri Baru Menikah 6 Bulan

Berita —Senin, 29 Mar 2021 14:52
    Bagikan  
Suarabaru

POSKOTAJABAR, JAKARTA. 

Teka teki pelaku bom bunuh diri yang tewas di depan halaman Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), perlahan-lahan mulai terungkap. Saat menjenguk para korban di RS Bhayangkara Makassar, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, mengungkapkan, "pengantin" yang menjadi pelaku pemboman adalah anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau yang dikenal dengan JAD. Mereka pernah melakukan pemboman besar di Jolo, Filipina Selatan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono, menyebut, pelaku bom bunuh diri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan. Dari data yang diperoleh keduanya adalah pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan. "Betul pelaku pasangam suami istri. Mereka baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/03/2021).

BACA JUGA: Pasanganmu Sudah Berniat Menikahimu Jika Menunjukan Tanda Ini Wajib di Pertahankan

Seperti diketahui, pasca bom bunuh diri beredar foto seorang laki-laki mengendarai sepeda motor matic berboncengan dengan seorang wanita. Motor dengan nomor polisi DD 5984 MD tersebut tampak hancur.

Menurut Argo, identitas laki-laki tersebut diketahui berinisial L. Sementara yang wanita YSF, pekerjaaan swasta. "Penyelidikan masih terus dilakukan, termasuk mengungkap pelaku lainnya," ujar Argo.

Argo mengatakan, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lainnya. Termasuk rumah pelaku. "Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Kami berharap, semua dapat diungkap dengan jelas," tandasnya.

BACA JUGA: Trending Salah Satu Gaun Foto Prewedding Aurel Hermansyah Beratnya Mencapai 10 Kilogram

Argo mengungkapkan, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina. "Pelaku berafiliasi dengan JAD," tegas Argo.

Sementara itu, jumlah korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang.  Dari jumlah itu,13 diantaranya dirawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam. "Dari 19 korban luka, saat ini tinggal 15 orang. Sedangkan 4 korban lainnya sudah diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," tuturnya. (Le)

Editor: Rony
								
    Bagikan  

Berita Terkait