POSTPANGANDARAN,TASIKMALAYA.
Tim medis Puskesmas Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya telah mendiagnosa seorang mahasiswi yang diduga melahirkan paksa dan membungkus bayinya dengan celana panjang hingga meninggal, ternyata mahasiswi itu mengalami keguguran.
Kepala Puskesmas Karangnunggal, Dadan saat di hubungi POSKOTAJABAR melalui sellulernya menjelaskan, pasien yang datang ke UGD sekitar pukul 06.30 itu mengalami keguguran.
"Pasien tersebut langsung mendapatkan penanganan tim medis dari pihak Puskesmas, karena banyak mengeluarkan pendarahan yang hebat , kami memasang infus,” ungkapnya, Kamis (25/03/2021).
Dugaan pasien mengalami keguguran, lanjut Dadan, berdasarkan dari hasil USG, mengalami keguguran, karena ditemukan di dalam rahim ada sisa plasenta.
"Kemudian kita tanya dan pasien mengaku dirinya baru melahirkan,” terangnya.
BACA JUGA: Menu Sarapan Pagi, Cara Membuat Masakan Khas Daerah Pemalang , Soto Nasi Grombyang
Tanda Tanda Depresi
Menurut Dadan, saat ini kondisi pasien kurang stabil dan mengalami tanda-tanda depresi.
"Atas koordinasi dengan berbagai unsur, pihaknya langsung merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekarjo Kota Tasikmalaya,"katanya..
Sementara, tim dokter forensik Polda Jawa Barat mengotopsi jasad bayi laki-laki yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Otopsi dilakukan di kamar mayat RSUD dr. Soekarjo Kota Tasikmalaya.
Menurut dr. Fahmi Arief Hakim, pihaknya telah melakukan otopsi terhadap jasad bayi laki-laki tersebut .
Kata dia, bayi tersebut diperkirakan berumur 6 hingga 7 bulan kandungan, dan belum matur atau belum cukup umur untuk dilahirkan, karena dilihat dari panjang tubuh dan menentukan apakah bayi tersebut sempat bernafas atau tidak.
"Untuk hasil pemeriksaan tentu ini diperlukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium dan memerlukan waktu kurang lebih satu minggu," ujarnya, Jumat (26/03/2021). (Kris)