DKBP3A Pangandaran Kampanyekan Imbauan Menunda Kehamilan dimasa Pandemi

Berita —Senin, 2 Aug 2021 16:20
    Bagikan  
DKBP3A Pangandaran Kampanyekan Imbauan Menunda Kehamilan dimasa Pandemi
DKBP3A Pangandaran Kampanyekan Imbauan Menunda Kehamilan dimasa Pandemi (foto: Deni Rudini)

PANGANDARAN,DEPOSPANGANDARAN

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak atau DKBP3A Pangandaran Heri Gustari mengimbau masyarakat Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat untuk menunda kehamilan dimasa pandemi.

"Kampanye menunda kehamilan dimasa pandemi tersebut berdasarkan arahan dari BKKBN," ujar Heri saat dihubungi wartawan, Senin (02/08/2021).

Heri mengatakan, bahwa pihaknya gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk sadar menggunakan alat kontrasepsi.

"Agenda menunda kehamilan juga menjadi tugas KBP3A dalam mensukseskan program Keluarga Berencana atau KB," katanya.

Baca juga: Film Indonesia Terbaru Ghibah 2021, Kisah Wanita yang Bau Bangkai karena suka Bergosip

Baca juga: Bikin Merinding, Berikut Ini Pohon yang Sering Menjadi Sarang Hantu dari Pocong Hingga Kuntilanak

Dia menjelaskan, hamil pada saat pandemi Covid-19 tidaklah dilarang, namun akan lebih bijak jika pasangan usia subur (PUS) untuk menunda rencana memiliki momongan hingga pandemi Covid-19 usai.

"Kondisi ibu hamil rentan terkena Covid-19 dan lebih berisiko mengalami gejala yang berat serta memerlukan perawatan intensif," sebutnya.

Kondisi pandemi Covid-19, sambung Heri, tentunya sangat berpengaruh terhadap keselamatan ibu dan janin selama kehamilan.

"BKKBN memaparkan ada tiga faktor yang harus menjadi perhatian khusus pada masa pandemi Covid-19 di antaranya kesehatan, ekonomi dan psikologis," bebernya.

Heri menegaskan, faktor kesehatan, biasanya tahan tubuh saat hamil menurun, saat ibu hamil yang terpapar Covid-19 akan mengkonsumsi obat yang dapat membahayakan janin, juga akan mengalami keterbatasan dalam akses fasilitas kesehatan karena diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.
Sedangkan untuk faktor ekonomi, biasanya kebutuhan pokok ibu hamil dan ibu menyusui sangat tinggi.

"Untuk memenuhi kebutuhan tersebut membutuhkan asupan gizi dan vitamin akan bertambah satu anggota keluarga dan akan menambah pengeluaran keluarga. Sementara faktor psikologi untuk ibu hamil pada masa pandemi Covid-19 akan menimbulkan kecemasan yang berpengaruh pada psikologi ibu hamil dan menyusui," tutur Heri.

Baca juga: Desa Wisata di Pangandaran Ikutserta Ajang Trisakti Tourism Award 2021, Begini Syaratnya

Baca juga: Kabar Baik, Bantuan Tunai Subsidi Gaji Bisa Cair di Bulan Agustus 2021, Cek Syaratnya di Sini!

Menurut Heri, ibu yang baru melahirkan akan mengalami baby blues syndrome, hal ini dapat mempengaruhi terkendala pemberian ASI eklusif akibat produk ASI yang dihasilkan tidak maksimal.
Namun jika sudah hamil dimasa Covid-19, disarankan untuk olahraga dan menjaga kesehatan dan asupan gizi," sarannya.

Heri mengungkapkan, bahwa ibu hamil bisa melakukan olahraga rutin seperti berenang, yoga, senam pagi dan jalan pagi dengan mematuhi protokol kesehatan. Bagi ibu hamil saat pandemi Covid-19 juga direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan ANC ke bidan, Puskesmas dan Rumah Sakit.

"Kami berpesan kepada ibu hamil dimasa pandemi untuk persalinan dilakukan dan difasilitas kesehatan oleh tenaga medis," imbaunya. (Deni)

Baca juga: Alasan di Balik Olivia MasterChef Season 8 Mengundurkan Diri, Aku Udah Bersyukur Sejauh Ini

Baca juga: Drama Korea The Witch’s Diner Episode 4 Sub Indo, Coklat yang Membuat Jatuh Cinta

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait