PANGANDARAN, DEPOSTPANGANDARAN
Iqbal Maulana (19) menderita gizi buruk sejak berusia lima bulan. Iqbal anak kelahiran tahun 2002 itu merupakan anak kandung dari pasangan suami istri Endang (45) dan Sarmini (42) warga Dusun Paledah Rt 05/02 Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Dalam keseharianya, Iqbal penderita gizi buruk dengan berat badan 12 kilogram tersebut hanya terbaring dikamarnya. Penyakit yang diderita Iqbal itu dari semenjak lahir pada tahun 2002.
Ibu kandung Iqbal, Sarmini mengatakan, anak pertama dari dua bersaudara itu sejak lahir pada tahun 2002 dengan berat badan 3,2 kilogram sudah divonis mengidap penyakit gizi buruk.
"Pada waktu itu sempat dibawa ke dokter, hasil rekap medis Iqbal mengalami gangguan saraf yang berakibat pada penurunan imunitas gizi. Jadi vonis dari dokter itu karena timbangan berat badannya beda dari anak-anak umum lainnya," ujarnya kepada DEPOSTPANGANDARAN saat ditemui di rumahnya, Senin (22/06/2021).
Baca juga: Resep Masakan, Cara Membuat Sate Taichan Anti Gagal
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 23 Juni 2021, Leo Tidak Fokus, Cancer sedang Cemas
Dia mengungkapkan, sejak lahir sampai usia 4 tahun lebih pengobatan ke beberapa rumah sakit terus dilakukan, namun pada 5 tahun pengobatan Iqbal diberhentikan lantaran terbentur dengan biaya.
"Berarti sudah 14 tahun Iqbal tidak menjalani pengobatan, alasan kenapa berhenti berobat karena terbentur biaya dan yang kedua tidak ada perkembangan apapun, kini kami sebagai orang tua Iqbal hanya bisa pasrah," ungkapnya.
Sarmini mengaku, sejak awal bulan puasa kemarin pihaknya menerima bantuan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pangandaran dan juga dari Progam PKH.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari ini 22 Juni 2021, Aries bahagia, Taurus Sedang Overthingking
"Saya berharap ada bantuan khusus dari Pemerintah Pangandaran untuk Iqbal agar bisa berobat kembali," harapnya.
Saat ini, kata dia, berat badan Iqbal semakin menyusut dengan usia 19 tahun anak pertamanya itu hanya memiliki berat badan 12 kilogram.
"Untuk makan sehari-harinya Iqbal mengandalkan nutrisi bubur Promina dan Susu Bendera saja," katanya.
Selain Iqbal, Sarmini menceritakan, bahwa sang suami juga sudah 7 bulan divonis menderita sakit ginjal dan harus melakukan cuci darah sebanyak dua kali setiap minggunnya.
"Setiap minggu biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 500 ribu untuk biaya beli obat dan transportasi, kalau cuci darah gratis karena menggunakan BPJS," ungkap Sarmini.
Untuk menutupi kebutuhan pokok Iqbal, Sarmini menyebutkan, dalam satu bulannya membutuhkan biaya sebesar Rp 700 ribu sampai Rp 1000,000. Sedangkan tulang punggung suaminya juga sakit ginjal.
Baca juga: Perangkat Desa Pangandaran Kompak Tidak Masuk Kantor. Ada Apa Ya.?
Baca juga: Heboh, Rian Dmasiv Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Seorang Putri Pengamat Musik
"Suami dan anak sakit, jadi saya sendiri yang bekerja sebagai buruh konveksi di tetangga dengan upah kerja borongan, dalam perhari upah kerja yang saya terima hanya Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu itu pun tidak full dalam sepekan," tuturnya.
Dengan kondisi yang kini dialaminya, Sarmini mengaku hanya bisa pasrah dan terus berupaya menutupi kebutuhan pokok sehari-hari dan biaya pengobatan suami dan anak.
"Saya sudah pasrah, namun tetap harus semangat bekerja untuk menutupi kebutuhan pokok anak dan suami, semoga saja ada dermawan dan lainnya yang memberikan bantuan terhadap Iqbal dan suami," pungkasnya. (Iqbal)
Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini, Nino Ceraikan Elsa dan Ingin Kembali pada Andin
Baca juga: Dua Kali Diguncang Gempa, Ini Penjelasan Pusdalops BPBD Pangandaran
