POSTPANGANDARAN, JAKARTA
Jepang kembali dilanda gempa dan tsunami. Kali ini, gempa berkekuatan Magnitudo 7,2 skala ritcher pada kedalaman 60 Km dengan lokasi di pantai timur laut Jepang atau di daerah Prefektur Miyagi, hari Sabtu (20/03/2021) petang sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Akibatnya, gempa bumi ini menimbulkan tsunami sekitar 1 meter.
Staf KBRI di Tokyo, Andri Sumaryadi, yang dihubungi melalui WhatApps, mengatakan, gempa berkekuatan Magnitudo 7,2 tersebut telah menimbulkan gelombang tsunami setinggi sekitar 1 meter. Oleh karena itu, Badan Meterologi Jepang (JMA), memperingatkan warga Jepang untuk waspada.
Menurut Andri Sumaryadi, pemerintah Jepang merespons dengan mengurangi segala bentuk aktivitas. Misalnya, layanan Kereta Super Cepat Shinkansen Tohoku langsung dihentikan. "Banyak bangunan yanag rusak, namun scara resmi, sampai dengan saat ini, belum ada laporan mengenai korban dan kerusakan akibat gempa dan tsunami ini," ujar Andri Sumaryadi.
Diungkapkan Andri, guncangan gempa juga dirasakan di Tokyo yang jauhnya sekitar 400 km selatan pusat gempa. Namun, tidak begitu besar seperti terjadi pada tahun 2011 dimana gempa berkekuatan sekitar Magnitudo 9,0. (nst)